SELAMAT DATANG... SUGENG RAWUH...HALO INDONESIA!
Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi Nan Jaya

Saturday, August 22, 2009

WUJUDKAN MIMPI INDONESIA

Melalui salah satu stasiun televisi swasta nasional, saya mengetahui adanya konser bertema “Wujudkan Mimpi Indonesia” yang didukung oleh beberapa artis ibukota yang saat ini tengah naik daun. Tulisan ini tidak akan mengulas tentang konser tersebut, apalagi sampai mengulas tentang profil para artis pendukungnya. Biarlah itu dilakukan oleh teman-teman di infotainment. Saya justru tertarik dengan jargon yang menjadi tema dari konser tersebut.

Mimpi… Semua orang punya mimpi. Mimpi bisa membuat seseorang menjadi besar. Ingat Gajah Mada? Sang Mahapatih dari Kerajaan Majapahit yang bermimpi menyatukan Nusantara dalam genggaman satu kekuasaan? Dengan mimpinya, ia lalu bekerja keras, bahkan bersumpah Palapa, sehingga terwujud sebuah gugusan pulau-pulau yang berada dalam satu kekuasaan, kekuasaan Kerajaan Majapahit. Karena mimpi ingin melihat ada komputer di setiap rumah di seluruh dunia, Bill Gates membangun kerajaan software terbesar abad ini, Microsoft Inc.

Lalu mimpi bagaimana yang dimiliki Indonesia, negeri indah makmur tanah air tercintaku ini?

Saudaraku, kita tidak pernah mengetahui mimpi apa yang ingin diwujudkan para pendahulu, pendiri negeri ini. Kita juga tidak mengetahui apa yang diimpikan oleh negeri Jamrud Khatulistiwa ini. Tapi yang pasti, mimpi kita semua, yang ingin menikmati kemakmuran, adalah juga mimpi Indonesia. Mimpi kita yang ingin terbebas dari ketakutan, kelaparan, kebodohan, dan kemiskinan, adalah juga mimpi negeri ini. Lalu, mampukah kita mewujudkan semua mimpi-mimpi indah itu?

Apakah yang tidak kita miliki dari kepulauan besar ini? Sumber daya alam melimpah. Sumber daya manusia yang juga melimpah ruah. Kalau kita mau, tidaklah sulit mewujudkan mimpi Indonesia, yang merupakan mimpi kita semua. Bahkan seharusnya, saat ini kita tidak lagi sedang bermimpi, tetapi kita sudah menikmati secara nyata apa yang kita impikan tersebut.

Tetapi, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Saatnya kita menyadari, kekuatan yang sesungguhnya kita miliki. Kita hanya perlu melakukan kerja keras dalam kedisiplinan dan kejujuran, diiringi doa kepada Sang Pencipta. Dalam ajaran agama Islam, disebutkan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang berusaha mengubahnya (Qur’an Surat 13:11). Artinya, sekuat apa pun kita berdoa, tanpa kerja keras, disiplin, dan jujur, tidak akan pernah ada yang bisa diwujudkan. Sebaliknya, kerja keraspun harus diimbangi dengan doa, karena sebagai makhluk beragama, kita yakin bahwa manusia hanya bisa berusaha, tetapi tetap Tuhanlah yang menentukan.

Jadi, inilah saat untuk memulai. Marilah bersama-sama, kita wujudkan mimpi-mimpi indah republik ini, untuk menjadi lebih kuat, lebih makmur, lebih sejahtera, gemah ripah loh jinawi. Majulah Indonesiaku!!

INDONESIA YANG LUAR BIASA

Pernahkah terpikir dalam benak kita, penduduk Indonesia, betapa luar biasanya negeri ini? Pasti ada yang berpikir demikian, meskipun tidak sedikit yang memikirkannya dari sudut yang berbeda. Ya, Indonesia memang luar biasa.

Coba kita renungkan sejenak, apa yang tidak ada di negeri ini. Tanah kita subur, sehingga apa yang kita tanam akan tumbuh subur, Insya Allah. Laut kita luas, sehingga kita tidak akan pernah kekurangan makanan dari laut. Tanah kita kaya dengan sumber mineral, sehingga kita bisa memanfaatkannya untuk industri dan kemakmuran negeri.

Dalam salah satu email yang saya terima, ada yang menceritakan tentang keluh kesah kawan di salah satu negeri tetangga kita yang kaya raya. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya, tanpa Indonesia, negaranya tidak akan bisa menjadi kaya. Lho kok bisa? Iya, karena orang Indonesia yang kaya, property di negara mereka laku terjual. Karena orang Indonesia yang gemar jalan-jalan, devisa mereka terus bertambah. Karena ekspor mereka, yang barang-barangnya berasal dari Indonesia, negara itu bisa kaya raya. Ingin tahu apa negara itu? Singapura! Padahal, apa yang dimiliki Singapura, apalagi jika dibandingkan dengan Indonesia? Nothing! Kawan itu bahkan mengatakan bahwa negaranya sempat merasakan kelangkaan makanan, yang pasti tidak akan dirasakan Indonesia, negeri yang subur, gemah ripah loh jinawi.

Negara-negara di Afrika menjual alam mereka untuk kepentingan pariwisata, seperti wisata safari di padang luas. Salah satu paket wisata di Eropa adalah melihat perkebunan dan sungai (kata salah seorang kawan yang pernah ke sana). Niagara merupakan air terjun andalan negerinya om Obama yang dijual untuk pariwisata. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Indonesia punya semuanya! Mana negara di dunia ini yang memiliki keindahan luar bisa seperti Indonesia, baik itu dilihat dari udara, dari kereta, dari kapal laut, dari kapal selam, dan dari dalam perut bumi sekaligus. Indonesia punya Raja Ampat di Irian, dan Bunaken di Sulawesi, mahakarya di bawah air yang terkenal ke manca negara. Ada Tawangmangu dan ribuan air terjun indah lain di pelosok nusantara. Gua-gua indah bagi para penggemar petualangan gua, tersedia di seantero nusantara. Padang Sabana pun tersedia di Nusa Tenggara. Pantai Panjang di Bengkulu dan pantai-pantai indah lain menanti kita di ribuan pulau yang kita miliki. Tidak perlu menyebut Bali yang memang sudah mendunia. Kita pun punya Candi Borobudur. Pulau Komodo adalah satu-satunya tempat di dunia yang masih menyimpan makhluk purba yang tersisa, The Dragon.

Ketika orang Inggris melakukan pesta dan melihat pasangan-pasangan yang menari, maka mereka akan memberikan tepuk tangan membahana, bangga dengan dengan keindahan budaya yang mereka sajikan itu. Lalu, kurang apa dengan budaya Indonesia. Ribuan budaya, beragam bahasa, dan pakaian adat yang sangat indah, menyatu dalam bhinneka tunggal ika, dan semuanya layak dijual ke dunia internasional.

Ingat tidak, ketika terjadi perang dunia II, bagaimana Amerika kesulitan karena setiap kode rahasia mereka selalu bisa dipecahkan pihak Jepang. Akhirnya mereka menggunakan bahasa Indian sebagai sandi dalam pertempuran berikutnya, dan akhirnya Jepang gagal membongkarnya. Bagaimana dengan Indonesia. Tidak terbayangkan, betapa pusingnya para komandan musuh jika perang dengan Indonesia, karena kita bisa menggunakan ribuan bahasa daerah kita sebagai bahasa sandi. Tetapi mudah-mudahan kita tidak perlu berperang.

Negara mana di dunia yang punya ragam masakan sebanyak di Indonesia? Bagi para penggemar daging, sate, bakso, rendang, ayam taliwang, dan banyak lagi lainnya merupakan kekayaan kuliner yang kita miliki. Vegetarian? Ada karedok, gado-gado, beragam manisan dan asinan, membuat hidup di negara ini seperti layaknya hidup di dapur. Darimana bahan makanan itu di dapat. Kita punya banyak sawah, kebun, peternakan, kolam, gunung, dan lautan. Di sana ada semua.

Jadi, marilah kita benar-benar menjadi bagian dari Indonesia yang luar biasa ini. Kita syukuri keluarbiasaan ini dengan melakukan yang terbaik bagi bangsa tercinta ini. Lord R Baden Powell, mengatakan, for my honor, I’ll do my best. Jadi baiklah kalau kita menerjemahkannya dengan for my country’s honor, let’s do our best. Tanpa kita, keluarbiasaan negeri ini akan sia-sia, dan hanya akan dimanfaatkan negara lain melalui penjajahan model baru. Jangan biarkan semua ini tidak berguna, baik bagi kita saat ini, maupun bagi anak cucu kita di kemudian hari nanti.

Jadilah seorang Indonesia sejati. Kita gemakan ke seluruh dunia, inilah Indonesia yang besar. Kita teriakkan ke pelosok negeri, gunakan produk dalam negeri. Kita ajak keluarga kita untuk menikmati keindahan negeri ini, daripada berwisata ke luar negeri. Tidak perlu kita mencari batik ke Malaysia atau Singapura, karena batik yang ada di sana merupakan karya anak bangsa tercinta, yang tentu ada di Indonesia. Bagi penggemar ikan hias, tidak perlu membeli ke Singapura atau Jepang, karena di Blitar, Kalimantan, dan Tulungagung ada produksi ikan hias kualitas internasional seperti ikan Koi, Maskoki, dan Arwana. Untuk apa kita beli souvenir bertuliskan ”Pattaya”, kalau kita masih belum mengunjungi dan berjemur di Pantai Parangtritis.

Ayo, kalau bukan kita yang memakmurkan negeri ini, siapa lagi? Orang lain hanya ingin mengeruk kekayaan kita, bukan memakmurkan kita. Bangkitlah negeriku! Jayalah Indonesiaku! Merdeka!